Rabu, 18 Juli 2007

Demonstrasi di jalanan

Kami hidup diantara ketidakberdayaan,

Membonceng kemunafikan,

Melumat kebencian,

Kami terluka pada saat tabir doa terbuka,

Kami tidak bisa lagi menundukkan kepala dan memohon,

Kami cukup lelah untuk bisa memohon,

Kami terbakar pada garangnya pucuk-pucuk daun jati yang meranggas,

Hilang arah kami,

Kami mati,

Kami telah menyerahkan urat nadi takdir kami padamu,

Wahai sang penguasa..

Kalau boleh kami memilih,

Kami ingin pulang pada jalan setapak kami

Ketika terjebak kemacetan dijalan karena ada yang demo (demo apa ya?..orang- orang saling bertanya-tanya, tapi aku tahu mereka hanya menuntut hak mereka..aku tahu..)

(2005)

Tidak ada komentar: